Rabu, 02 September 2009

Diduga Jaringan Noordin M Top Pernah Berlatih di Kediri

Kediri - Gencar diburu di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, jaringan pelaku kejahatan terorisme yang merupakan kaki tangan Noordin M Top justru terendus berada di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Terkait hal tersebut, langkah antisipasi dan kewaspadaan terus dilakukan.

Indikasi keberadaan jaringan Noordn M Top di Kabupaten Kediri tepatnya ditemukan di kawasan Perbukitan Ngrongos, Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo. Sekitar 2 bulan yang lalu, puluhan orang mendatangi lokasi tersebut dengan menumpang 2 truk dan melakukan aktifitas mencurigakan di puncak Gunung Wilis.

"Tepatnya pada tanggal 16 sampai 17 Juni yang lalu. Mereka terpisah dalam 2 rombongan yang datang tengah malam dan sempat berjalan kaki ke arah puncak," kata Danramil Mojo, Kapten Arhanud Sadino, saat dikonfirmasi detikcom melalui telepon selulernya, Rabu (2/9/2009).

Ditanya mengenai asal muasal puluhan orang tersebut, diungkapkan Sadino, mereka berasal dari 2 pesantren berbeda. Rombongan pertama yang diketahui datang pada tanggal 16 Juni pukul 23.30 WIB berasal dari sebuah Pondok Pesantren di Kabupaten Lamongan. Sementara rombongan kedua yang datang pada hari yang sama dan berselang 30 menit kemudian diketahui berasal dari sebuah pondok pesantren di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.

"Ini yang mengetahui pertama kali salah seorang warga bernama Iwan. Nah saat ditanya oleh Si Iwan, semua orang dalam rombongan tersebut tidak dapat menunjukkan tanda pengenal diri dalam bentuk apapun," jelas Sadino.

Dari temuan indikasi tersebut, Sadino mengaku sudah melakukan pengecekan ke lokasi bersama-sama jajarannya. Hasilnya, petugas mendapati adanya bekas-bekas aktivitas mencurigakan, diantaranya latihan beladiri.

"Yang mengejutkan kami juga menemukan adanya kotak-kotak warung milik pedagang yang dirusak. Disana juga kami temukan adanya bekas-bekas latihan beladiri," ungkapnya.

Ditanya mengenai kemungkinan puluhan orang tersebut sebagai jaringan Noordin M Top, hal tersebut diakui dia belum bisa dipastikan. Meski demikian, dengan kedatangan tengah malam yang disertai aktifitas mencurigakan dan tidak adanya identitas, tidak menutup kemungkinan benar.

"Yang kami curigai juga asal mereka. Kebetulan salah satu pesantren itu mendapatkan pengawasan ketat, karena dulu sempat didatangi oleh Abu Bakar Ba'asyir," papar Sadino.

Terkait temuan indikasi tersebut, pihak Koramil Mojo dengan dibantu kepolisian dari Mapolsek mengaku terus melakukan sejumlah langkah antisipasi dan kewaspadaan. Diantaranya dengan menutup portal pada pintu masuk kawasan Perbukitan Ngrongos. "Disana juga dilakukan penjagaan. Di atas jam 6 sore, kalau warga yang dikenali boleh masuk, tapi yang tidak harus terlebih dahulu menunjukkan kartu identitas," pungkas Sadino.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar